nusakini.com--Z Generation merupakan generasi yang lahir antara tahun 1995 sampai dengan 2010. Ciri utama dari generasi ini adalah mereka lahir dalam dekade dimana teknologi IT berkembang dengan pesat (terutama internet). Dengan faktor tersebut, nyatalah bahwa Z Generation adalah generasi manusia yang memiliki tantangan yang extra berat, dikarenakan dalam kesehariannya tidak terlepas dari pengaruh negatif IT (gadget, internet, dll) 

Hal tersebut yang mendasari Tri Rismaharini untuk memperhatikan dengan sangat seksama terhadap perkembangan, pertumbuhan anak-anak Surabaya. Kamis (15/2) Risma menghadiri acara Sosialisasi Dinamika Remaja Tahun 2018 di lapangan SMPN 8 Surabaya.

• Wujudkan Birokrasi Bersih Dan Melayani, Pemkot Surabaya Ajak Selurih Lapisan Masyarakat Kampanye AntiKorupsi
• Kembangkan Potensi Surabaya, Wali Kota Eri Gandeng 6 Perguruan Tinggi
• Pemkot Surabaya Siapkan Swab Gratis di Bandara Juanda bagi Tamu World Habitat Day
• Sambut Hangat Delegasi Hari Habitat Dunia, Pemkot Surabaya Suguhi Pertunjukkan Campursari
• Tak Ingin Warga Tergenang, Pemkot Surabaya Rutin Normalisasi Sungai Kalimas

Acara ini diadakan dalam rangka mempersiapkan dan memastikan perkembangan bagi Generasi Z untuk dapat memenangkan persaingan di masa depan. Persaingan di masa yang akan datang lebih berat adanya. Dikarenakan sudah berlakunya masyarakat ekonomi ASEAN, yang artinya semua negara-negara di ASEAN akan bersaing dengan terbuka. 

Dalam sambutannya, Risma menekankan kepada peserta didik di SMPN 8 Surabaya untuk bisa berjuang meraih mimpi masa depan. “Berhenti yang katanya ngomong modern kalau minum-minuman keras, berhenti kalau yang katanya modern itu narkoba. Berhenti semua. Jangan main game terus. Anak-anak Surabaya harus bisa jadi contoh anak-anak di Indonesia bahkan di internasional. Perbanyak waktu belajar yang awalnya 1 jam tambah jadi 2 sampai 3 jam”, tutur Risma di hadapan ratusan peserta didik yang sedang memperhatikan dengan seksama. 

Risma juga menambahkan bahwa meskipun dari keluarga tidak mampu sekalipun, kita harus tetap semangat dan tidak perlu minder untuk belajar dan bersekolah. "Kalian tidak usah minder kalau kalian hanya berangkat naik sepeda tidak jadi masalah. Kalian tidak perlu malu, diluar sana masih banyak orang-orang menderita, untuk makan saja susah. Sementara kalian bisa sekolah, bisa belajar”. Dengan semangat dan juga kerja keras para generasi Z ini, dengan sendirinya Kota Surabaya nantinya juga akan terus maju dan berkembang. 

Acara ini diakhiri dengan sesi tanya jawab bagi peserta didik kepada Risma. Uniknya bagi peserta didik yang berani mengajukan pertanyaan, akan mendapatkan hadiah buku dari tokoh paling berpengaruh no 24 di tingkat dunia. (p/ab)